Cuplikan dari buku baru Ustad Abu Sangkan
Cukup sulit menguraikan makna khusyu’ dalam bentuk kata-kata, karena khusyu’ adalah sebuah pengalaman batin yang dirasakan oleh hati seseorang. Khusyu’ hanya terjadi jika iman dan kepercayaannya kepada Allah sangat tinggi. Khusyu’ bukanlah bentuk konsentrasi semacam orang melakukan praktek meditasi dalam agama Hindu atau praktek-praktek meditasi yang lainnya.
Khusyu’ adalah sebuah kesadaran ruhani seseorang yang mampu menembus dimensi ketuhanan serta ia mampu melakukan kontak komunikasi langsung dengan Tuhannya, sehingga semua urusan pribadinya dengan Tuhannya, yaitu Allah, dapat tersingkap dengan jelas. Ia mampu menangkap jawaban-jawaban Allah dalam setiap apa yang ia disampaikan Allah melalui batinnya. Ia sedang bermunajat, dan melakukan percakapan dibalik hijab dengan Allah sebagaimana yang dilakukan oleh para Nabi dan ahli makrifat, sehingga mereka menemukan kedamaian dan ketenangan didalam shalatnya.
Nabi bersabda: “Jika diantara kalian berdiri melakukan shalat, sesungguhnya ia sedang bermunajat kepada Tuhannya , maka perhatikan bagaimana ia bersikap memohonnya (HR. Hakim).
Nabi hampir-hampir tidak mau menyelesaikan shalatnya disebabkan ada rasa nikmat yang memenuhi jiwanya di dalam shalat itu. Tidak hanya itu, shalat merupakan solusi Beliau untuk memecahkan persoalan hidup dan urusan yang sulit diselesaikan. Inilah misi semua para Nabi dan Rasul, yaitu mengenalkan Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Esa kepada seluruh umat manusia.
Dan keadaan inilah yang (telah) hilang di dalam hati mayoritas kita umat islam sejak berbilang zaman, sehingga di dalam shalat kita jadinya seperti sedang berhadapan dengan TEMBOK.
dari: facebook.com/notes/yusdeka-putra
Cukup sulit menguraikan makna khusyu’ dalam bentuk kata-kata, karena khusyu’ adalah sebuah pengalaman batin yang dirasakan oleh hati seseorang. Khusyu’ hanya terjadi jika iman dan kepercayaannya kepada Allah sangat tinggi. Khusyu’ bukanlah bentuk konsentrasi semacam orang melakukan praktek meditasi dalam agama Hindu atau praktek-praktek meditasi yang lainnya.
Khusyu’ adalah sebuah kesadaran ruhani seseorang yang mampu menembus dimensi ketuhanan serta ia mampu melakukan kontak komunikasi langsung dengan Tuhannya, sehingga semua urusan pribadinya dengan Tuhannya, yaitu Allah, dapat tersingkap dengan jelas. Ia mampu menangkap jawaban-jawaban Allah dalam setiap apa yang ia disampaikan Allah melalui batinnya. Ia sedang bermunajat, dan melakukan percakapan dibalik hijab dengan Allah sebagaimana yang dilakukan oleh para Nabi dan ahli makrifat, sehingga mereka menemukan kedamaian dan ketenangan didalam shalatnya.
Nabi bersabda: “Jika diantara kalian berdiri melakukan shalat, sesungguhnya ia sedang bermunajat kepada Tuhannya , maka perhatikan bagaimana ia bersikap memohonnya (HR. Hakim).
Nabi hampir-hampir tidak mau menyelesaikan shalatnya disebabkan ada rasa nikmat yang memenuhi jiwanya di dalam shalat itu. Tidak hanya itu, shalat merupakan solusi Beliau untuk memecahkan persoalan hidup dan urusan yang sulit diselesaikan. Inilah misi semua para Nabi dan Rasul, yaitu mengenalkan Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Esa kepada seluruh umat manusia.
Dan keadaan inilah yang (telah) hilang di dalam hati mayoritas kita umat islam sejak berbilang zaman, sehingga di dalam shalat kita jadinya seperti sedang berhadapan dengan TEMBOK.
dari: facebook.com/notes/yusdeka-putra