Alfathri Adlin
Tashawwuf, khazanah spiritual dalam Islam yang sering disalahpahami (bahkan oleh wacana Tasawuf Positif yang anti Thariqah dan sosok Mursyid), dituding bid'ah, dilupakan oleh banyak orang Islam sendiri, salah satu pilar Ad-Diin Islam yang paling banyak membedah aspek spiritual Islam dan melihat agama Islam lebih utuh (lahir dan batin) serta tak terbatas hanya pada hal-hal lahiriah atau perkara-perkara rasional modern (sehingga menjadikan Islam hanya seperti 'keset Selamat Datang' untuk menyambut dan melayani wacana 'Barat' modern, diselaraskan demi wacana tersebut, dan bukan untuk agama Islam sendiri), dan juga bukan Islam yang dikerdilkan hanya menjadi cita-cita serta obsesi politik untuk mendirikan negara teokrasi.
Islam itu punya aspek lahir (fiqih) dan batin (tashawwuf), saya tak mau bicara hanya satu aspek saja, sebagaimana terlihat dalam hadits tanya jawab antara Rasulullah dengan Jibril tentang Iman, Islam dan Ihsan sebagai tiga pilar Ad-Diin, dan bagaimana QS Ar-Rum [30]: 30 mengatakan bahwa siapapun yang memecah belah tiga aspek itu dan jadi kebanggaan tiap-tiap kelompok adalah ciri-ciri dari kalangan al-musyrikin yang memecah belah ad-diin tersebut...
"Anda ingin lihat Islam berwajah ramah? Jangan lihat saya, tapi lihatlah para sufi besar yang pernah ada dalam sejarah Islam... Mereka itulah representasi wajah Islam yang utuh." Tentu saja, maksud saya selain Rasulullah Muhammad saw dan para sahabatnya sebagai sebaik-baik umat...
Tashawwuf, khazanah spiritual dalam Islam yang sering disalahpahami (bahkan oleh wacana Tasawuf Positif yang anti Thariqah dan sosok Mursyid), dituding bid'ah, dilupakan oleh banyak orang Islam sendiri, salah satu pilar Ad-Diin Islam yang paling banyak membedah aspek spiritual Islam dan melihat agama Islam lebih utuh (lahir dan batin) serta tak terbatas hanya pada hal-hal lahiriah atau perkara-perkara rasional modern (sehingga menjadikan Islam hanya seperti 'keset Selamat Datang' untuk menyambut dan melayani wacana 'Barat' modern, diselaraskan demi wacana tersebut, dan bukan untuk agama Islam sendiri), dan juga bukan Islam yang dikerdilkan hanya menjadi cita-cita serta obsesi politik untuk mendirikan negara teokrasi.
Islam itu punya aspek lahir (fiqih) dan batin (tashawwuf), saya tak mau bicara hanya satu aspek saja, sebagaimana terlihat dalam hadits tanya jawab antara Rasulullah dengan Jibril tentang Iman, Islam dan Ihsan sebagai tiga pilar Ad-Diin, dan bagaimana QS Ar-Rum [30]: 30 mengatakan bahwa siapapun yang memecah belah tiga aspek itu dan jadi kebanggaan tiap-tiap kelompok adalah ciri-ciri dari kalangan al-musyrikin yang memecah belah ad-diin tersebut...
"Anda ingin lihat Islam berwajah ramah? Jangan lihat saya, tapi lihatlah para sufi besar yang pernah ada dalam sejarah Islam... Mereka itulah representasi wajah Islam yang utuh." Tentu saja, maksud saya selain Rasulullah Muhammad saw dan para sahabatnya sebagai sebaik-baik umat...