Integrasi Ilmu

Oleh: Mulyadhi Kartanegara

INTEGRASI ILMU

Apakah itu dan mungkinkah dia?

Banyak orang percaya bahwa sains, filsafat dan tasawuf tidak bisa diintegrasikan. Padahal, ketiga disiplin ilmu itu adalah tiga aspek dari kebenaran yang sama. Ketiganya seperti tiga layar dengan posisi dan jarak yang berbeda dari film Kebenaran yang sama dan satu. Layar indra melihat Kebenaran dalam bentuk dunia fisik, sedangkan tasawuf karean jaraknya yang paling dekat dengan proyektor melihatnya sebagai cahaya dan filsafat dengan jarak menengah melihat Kebenaran dalam bentuk intelektual. Masing-masing mengklaim kebenaranya sendiri, tanpa menyadari bahwa apa yang nampak pada ketiganya tak lain daripada bayangan dari Kebenaran sejati yang tetap transenden dan karena itu pada prinsipnya bisa diintegrasikan. Dan ketika ketiga aspek kebenaran tersebut kita integrasikan, maka manusia akan dapat melihat atau memahami Kebenaran tersebut secara lebih lengkap, bukan mutlak, karena kebenaran mutlak hanyalah milik Allah.

ANTARA AGAMA DAN SAINS: KONFLIK ATAU HARMONI?

Dalam buku saya integrasi ilmu saya mengatakan bahwa sains dan agama berasal dari sumber yang sama yaitu Allah, sang Kebenaran. Tetapi karena esensi (dzat) Allah sendiri tak bisa diketahui, maka Dia menyediakan Kitab dan Alam sebagai tanda-tanda (ayat)-Nya, lewat mana manusia bisa mengetahui-Nya. Kitab (al-Qur'an) adalah ayat qawliyyah darimana ilmu-ilmu agama berasal dan alam adalah ayat kawniyyah darimana sains berasal. Problemnya adalah kita hanya membaca kitab sebagai ayat Allah, sedang alam, mengimuti pedoman ilmiah Barat, tidak dibaca sebagai ayat Allah lagi. Akibatnya sains sering bertentangan dengan agama, padahal dalam sejarah perkembangan ilmu di dunia Islam sains dan agama selalu bergandenga tangan dan saling melengkapi.. Allahu a'lam bishawab.

Menurut saya sains dan agama membicarakan realitas yang sama tapi pada dimensi yang berbeda. sebagaimana sains. filsafat dam mistisime (tasawwuf) adalah tiga aspek yang berbeda dari kebenaran yang sama, sehingga saling melengkapi dan tidak boleh ditinggal tanpa menimbulkan distorsi terhadap realitas itu sendiri.