"Jika lintasan hati tidak dijaga, ia akan menjadi rasa (keinginan), lalu rasa menjadi karsa (kehendak), karsa berubah menjadi cipta (berniat untuk melakukan), dan cipta berubah menjadi karya (perbuatan). Karya ini yang bisa berakibat pada kecelakaan dan murka Allah. Maka, kejahatan harus ditebas sejak dari akarnya--yaitu sejak ada lintasan hati, yang dari sana hal-hal lainnya akan mengikuti."
(Abu Hamid Al-Ghazali)
"Sesungguhnya sholat itu menetapkan hati, menundukkan diri, merendahkan hati, merapati bathin, menyesali diri. Dan engkau meletakkan dua tangan engkau seraya membaca, "Ya Allah, ya Tuhanku... Ya Allah, ya Tuhanku..."
Barangsiapa tiada berbuat demikian, maka sholat itu penuh kekurangan."
(HR. At-Tirmidzi)
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata, "Seorang Syeikh tidak dapat dikatakan mencapai puncak spiritual kecuali apabila 12 karakter berikut ini telah mendarah daging dalam dirinya:
- Dua karakter dari Allah yaitu dia menjadi seorang yang sattar (menutup aib) dan ghaffar (pemaaf).
- Dua karakter dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam yaitu penyayang dan lembut.
- Dua karakter dari Abu Bakar yaitu jujur dan dapat dipercaya.
- Dua karakter dari Umar yaitu amar ma'ruf nahi munkar.
- Dua karakter dari Utsman yaitu dermawan dan bangun (tahajjud) pada waktu orang lain sedang tidur.
- Dua karakter dari Ali yaitu alim (cerdas/intelek) dan pemberani."
Iman seorang mukmin akan tampak saat ia dihadapkan pada ujian. Pada saat ia total berdoa, tetapi belum melihat pengaruh apapun dari doa tersebut. Ketika ia tetap tidak mengubah harapannya meski sebab-sebab untuk putus asa semakin menguat. Semua ia lakukan karena keyakinan bahwa Allah Mahatahu apa yang terbaik baginya.
(Ibnul Jauzi)
Perbanyaklah berbuat baik agar orang-orang mendoakan kebaikan untukmu karena sesungguhnya seorang hamba itu tidak mengetahui melalui lisan siapakah doanya dikabulkan atau ia diberi rahmat.
(H.R.Al-Khatib, dari Abu Hurairah r.a.)
Bila nafsu rendah telah sirna, maka tempatnya digantikan oleh perintah Allah. Bila dunia ini telah berlalu, maka tempatnya digantikan oleh akhirat. Bila akhirat telah berlalu, maka tempatnya digantikan oleh kedekatan dengan Allah Swt. Melalui kedekatan dengan Dia, maka orang akan merasa tenteram dan bahagia.
(Syeikh Abdul Qadir Jailany)
Takutlah engkau terhadap doa orang yang teraniaya karena sesungguhnya antara doa orang yang teraniaya dengan Allah tidak ada sesuatu pun yang menghalanginya.
(H.R. Turmudzi)
Takutlah kalian terhadap firasat orang yang (benar-benar) beriman karena sesungguhnya dia melihat dengan cahaya Allah.
(H.R. Turmudzi)
Musibah itu hanya satu bala. Akan tetapi, jika orangnya mengeluh, maka jadi dua bala. Yang pertama bala musibah dan yang kedua bala hilangnya pahala sabar atas musibah itu.
(Abdullah Al-Mubarak)
Ada tiga perkara, barangsiapa ketiganya itu berada dalam dirinya, niscaya Allah menempatkannya di bawah naungan-Nya dan Dia mencurahkan rahmat kepadanya, serta memasukkannya ke dalam surga-Nya, yaitu seseorang yang: (1) apabila diberi, dia bersyukur; (2) apabila mampu membalas, (tetapi memilih) memaafkan; (3) apabila marah, dia sanggup menahan diri.
(H.R. Baihaqi)
Sesungguhnya Allah telah berfirman, "Aku bersama hamba-Ku selagi ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak menyebut-Ku."
(H.R. Ahmad)
Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada. Ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapus (dosa yang diakibatkan)-nya. Berakhlaklah terhadap manusia dengan akhlak yang baik.
(H.R. Thabrani)
Apabila seseorang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, maka setiap hewan yang melata akan memohonkan ampun baginya, termasuk ikan paus di lautan.
(Ibnu Abbas)
Jika menghadapi dunia dengan jiwa lapang, engkau akan memperoleh banyak kegembiraan yang semakin lama semakin bertambah, semakin luas, sementara duka akan semakin mengecil dan menyempit.
(Muhammad Ar-Rafi'i)
Termasuk tanda kemunafikan adalah jika seseorang menyukai pujian dari apa yang tidak ada pada dirinya, kemudian membenci orang yang tidak menyukai dirinya karena sesuatu yang memang ada pada dirinya. Ia pun membenci orang yang mengetahui aib-aibnya.
(Fudhail bin 'Iyadh)
Keikhlasan akan tampak saat engkau tidak tergoyahkan oleh pujian dan celaan orang lain dan engkau pun tidak mengharapkan sesuatu dari mereka.
(Syeikh Abdul Qadir Jailany)
Berapa banyak amal kecil yang dibesarkan oleh niat. Berapa banyak pula amal besar yang menjadi kecil karena niat. Karenanya, jangan pernah melakukan sesuatu, kecuali telah lurus niatnya.
(Abdullah Al-Mubarak)
Tidak melakukan suatu amal karena khawatir terlihat oleh orang lain adalah perbuatan riya’, beramal agar terlihat oleh orang lain adalah syirik, dan sikap ikhlas adalah bila Allah membebaskanmu dari kedua hal tersebut.
(Fudhail bin 'Iyadh)
Kebohongan itu berawal dari jiwa, lalu merembet pada lisan dan merusak perkataan, kemudian merembet pada seluruh anggota badan hingga merusak perbuatan. Akhirnya, kebohongan itu menyelimuti perkataan, perbuatan, dan segala keadaan.
(Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah)
Rezeki lebih cepat mencari seorang hamba daripada ajalnya.
H.R. Al-Qudha'i)
Akhlak yang buruk adalah dosa, sehingga kebajikan yang banyak pun menjadi sia-sia karenanya. Akhlak yang baik adalah kebajikan, sehingga keburukan yang banyak pun tertutupi karenanya.
(Yahya bin Mu'adz)
Berniatlah yang baik, niscaya engkau akan senantiasa baik selama engkau berniat baik.
(Ahmad bin Hambal)
Menyebut-nyebut nikmat Allah merupakan (perbuatan) syukur dan meninggalkannya berarti kufur (ingkar terhadap nikmat Allah). Barangsiapa tidak mensyukuri nikmat yang sedikit, ia tidak pula akan mensyukuri nikmat yang banyak. Barangsiapa yang tidak berterima kasih kepada orang lain, ia tidak akan berterima kasih pula kepada Allah.
(H.R. Baihaqi)
Apabila ma'ruf (kebaikan) telah kurang diamalkan, ia akan dianggap mungkar (keburukan). Sebaliknya, apabila mungkar telah tersebar, ia akan dianggap ma'ruf.
(Ibnu Al-Muqaffa)
Perbanyaklah membaca "Laa haula walaa quwwata illaa billaah" (Tiada daya dan tiada kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah), karena sesungguhnya bacaan ini dapat menolak 99 (sembilan puluh sembilan) pintu kemudharatan, yang paling rendah di antaranya adalah kesusahan.
(H.R. Al-Uqaili, melalui Jabir r.a.)
(Abu Hamid Al-Ghazali)
"Sesungguhnya sholat itu menetapkan hati, menundukkan diri, merendahkan hati, merapati bathin, menyesali diri. Dan engkau meletakkan dua tangan engkau seraya membaca, "Ya Allah, ya Tuhanku... Ya Allah, ya Tuhanku..."
Barangsiapa tiada berbuat demikian, maka sholat itu penuh kekurangan."
(HR. At-Tirmidzi)
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata, "Seorang Syeikh tidak dapat dikatakan mencapai puncak spiritual kecuali apabila 12 karakter berikut ini telah mendarah daging dalam dirinya:
- Dua karakter dari Allah yaitu dia menjadi seorang yang sattar (menutup aib) dan ghaffar (pemaaf).
- Dua karakter dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam yaitu penyayang dan lembut.
- Dua karakter dari Abu Bakar yaitu jujur dan dapat dipercaya.
- Dua karakter dari Umar yaitu amar ma'ruf nahi munkar.
- Dua karakter dari Utsman yaitu dermawan dan bangun (tahajjud) pada waktu orang lain sedang tidur.
- Dua karakter dari Ali yaitu alim (cerdas/intelek) dan pemberani."
(Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani)
Iman seorang mukmin akan tampak saat ia dihadapkan pada ujian. Pada saat ia total berdoa, tetapi belum melihat pengaruh apapun dari doa tersebut. Ketika ia tetap tidak mengubah harapannya meski sebab-sebab untuk putus asa semakin menguat. Semua ia lakukan karena keyakinan bahwa Allah Mahatahu apa yang terbaik baginya.
(Ibnul Jauzi)
Perbanyaklah berbuat baik agar orang-orang mendoakan kebaikan untukmu karena sesungguhnya seorang hamba itu tidak mengetahui melalui lisan siapakah doanya dikabulkan atau ia diberi rahmat.
(H.R.Al-Khatib, dari Abu Hurairah r.a.)
Bila nafsu rendah telah sirna, maka tempatnya digantikan oleh perintah Allah. Bila dunia ini telah berlalu, maka tempatnya digantikan oleh akhirat. Bila akhirat telah berlalu, maka tempatnya digantikan oleh kedekatan dengan Allah Swt. Melalui kedekatan dengan Dia, maka orang akan merasa tenteram dan bahagia.
(Syeikh Abdul Qadir Jailany)
Takutlah engkau terhadap doa orang yang teraniaya karena sesungguhnya antara doa orang yang teraniaya dengan Allah tidak ada sesuatu pun yang menghalanginya.
(H.R. Turmudzi)
Takutlah kalian terhadap firasat orang yang (benar-benar) beriman karena sesungguhnya dia melihat dengan cahaya Allah.
(H.R. Turmudzi)
Musibah itu hanya satu bala. Akan tetapi, jika orangnya mengeluh, maka jadi dua bala. Yang pertama bala musibah dan yang kedua bala hilangnya pahala sabar atas musibah itu.
(Abdullah Al-Mubarak)
Ada tiga perkara, barangsiapa ketiganya itu berada dalam dirinya, niscaya Allah menempatkannya di bawah naungan-Nya dan Dia mencurahkan rahmat kepadanya, serta memasukkannya ke dalam surga-Nya, yaitu seseorang yang: (1) apabila diberi, dia bersyukur; (2) apabila mampu membalas, (tetapi memilih) memaafkan; (3) apabila marah, dia sanggup menahan diri.
(H.R. Baihaqi)
Sesungguhnya Allah telah berfirman, "Aku bersama hamba-Ku selagi ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak menyebut-Ku."
(H.R. Ahmad)
Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada. Ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapus (dosa yang diakibatkan)-nya. Berakhlaklah terhadap manusia dengan akhlak yang baik.
(H.R. Thabrani)
Apabila seseorang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, maka setiap hewan yang melata akan memohonkan ampun baginya, termasuk ikan paus di lautan.
(Ibnu Abbas)
Jika menghadapi dunia dengan jiwa lapang, engkau akan memperoleh banyak kegembiraan yang semakin lama semakin bertambah, semakin luas, sementara duka akan semakin mengecil dan menyempit.
(Muhammad Ar-Rafi'i)
Termasuk tanda kemunafikan adalah jika seseorang menyukai pujian dari apa yang tidak ada pada dirinya, kemudian membenci orang yang tidak menyukai dirinya karena sesuatu yang memang ada pada dirinya. Ia pun membenci orang yang mengetahui aib-aibnya.
(Fudhail bin 'Iyadh)
Keikhlasan akan tampak saat engkau tidak tergoyahkan oleh pujian dan celaan orang lain dan engkau pun tidak mengharapkan sesuatu dari mereka.
(Syeikh Abdul Qadir Jailany)
Berapa banyak amal kecil yang dibesarkan oleh niat. Berapa banyak pula amal besar yang menjadi kecil karena niat. Karenanya, jangan pernah melakukan sesuatu, kecuali telah lurus niatnya.
(Abdullah Al-Mubarak)
Tidak melakukan suatu amal karena khawatir terlihat oleh orang lain adalah perbuatan riya’, beramal agar terlihat oleh orang lain adalah syirik, dan sikap ikhlas adalah bila Allah membebaskanmu dari kedua hal tersebut.
(Fudhail bin 'Iyadh)
Kebohongan itu berawal dari jiwa, lalu merembet pada lisan dan merusak perkataan, kemudian merembet pada seluruh anggota badan hingga merusak perbuatan. Akhirnya, kebohongan itu menyelimuti perkataan, perbuatan, dan segala keadaan.
(Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah)
Rezeki lebih cepat mencari seorang hamba daripada ajalnya.
H.R. Al-Qudha'i)
Akhlak yang buruk adalah dosa, sehingga kebajikan yang banyak pun menjadi sia-sia karenanya. Akhlak yang baik adalah kebajikan, sehingga keburukan yang banyak pun tertutupi karenanya.
(Yahya bin Mu'adz)
Berniatlah yang baik, niscaya engkau akan senantiasa baik selama engkau berniat baik.
(Ahmad bin Hambal)
Menyebut-nyebut nikmat Allah merupakan (perbuatan) syukur dan meninggalkannya berarti kufur (ingkar terhadap nikmat Allah). Barangsiapa tidak mensyukuri nikmat yang sedikit, ia tidak pula akan mensyukuri nikmat yang banyak. Barangsiapa yang tidak berterima kasih kepada orang lain, ia tidak akan berterima kasih pula kepada Allah.
(H.R. Baihaqi)
Apabila ma'ruf (kebaikan) telah kurang diamalkan, ia akan dianggap mungkar (keburukan). Sebaliknya, apabila mungkar telah tersebar, ia akan dianggap ma'ruf.
(Ibnu Al-Muqaffa)
Perbanyaklah membaca "Laa haula walaa quwwata illaa billaah" (Tiada daya dan tiada kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah), karena sesungguhnya bacaan ini dapat menolak 99 (sembilan puluh sembilan) pintu kemudharatan, yang paling rendah di antaranya adalah kesusahan.
(H.R. Al-Uqaili, melalui Jabir r.a.)